Rabu, 17 November 2010

The Hurricane of My Life ( part 1)

Ini adalah kisah hidup yang penuh dengan badai. Terkadang aku merasa bangga dengan diriku karena sanggup melewati "badai" ini. Tapi terkadang aku juga merasa sangat tidak beruntung jika melihat hidup orang lain yang bisa di bilang jauh dari kata "terpuruk".

Sejak aku lahir aku sudah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Pada saat umurku belum genap satu tahun, aku sudah merasakan "pisau bedah" sebanyak dua kali. Yang pertama karena ususku berlubang, yang kedua karena ada cairan yang keluar di bawah dagu sebelah kananku. Aku juga merasakan namanya "diskriminasi." Pernah suatu ketika saat aku masih SD. Siang itu aku bermaksud untuk mebantu menyetrika baju, tapi apa, niat baiku tidak berarti di mata ayahku, tiba - tiba Ia berkata "Ah, Kamu nyetrika cuma cari muka, kakakmu baru rajin". Sejak saat itu aku benar - benar merasa tidak di hargai. Masih banyak lagi diskriminasi yang aku terima di rumah, dan yang paling sering merasakannya adalah aku. Mungkin mereka menganggap aku anak pembawa sial, karena dari aku bayi sudah sangat merepotkan mereka.
Aku mempunyai 2 orang kakak perempuan, dan 1 orang kakak laki - laki yang adalah kembaranku. Aku dilahirkan sebagai anak kembar. Kakak perempuanku yang pertama sangat di anak emaskan, apapun yang dia minta selalu dipenuhi tanpa berpikir panjang. Sejak kecil Ia sangat dimanja, sering kali aku merasa iri padanya, tidak hanya aku ketiga kakakku juga merasakan pembedaan tersebut. Seringkali Ia mangkir dari pekerjaan rumah, tapi orang tuaku sama sekali tidak menegur apalagi memarahinya. Sedangkan jika salah satu diantara kami mangkir dari pekerjaan rumah, telinga kami terasa terbakar karena mendengar kata - kata yang tidak enak di dengar dari Ayahku. Ayahku berwatak keras, berbeda jauh dengan Ibuku, mungkin ini sebabnya aku jauh lebih menyayangi dan menghargai Ibuku. Ibuku sangat lembut, Dia tidak pernah marah padaku. Aku sangat sayang pada Ibuku. Tapi sayangnya aku hanya mempunyai sedikit waktu bersama Ibuku. Sebenarnya aku masih ingin bersama dengan Ibuku, aku mingin membahagiakannya dengan hasil keringatku, dan aku ingin Dia ada di saat aku sukses dan bahagia. Tapi Tuhan berkata lain.

Minggu, 10 Oktober 2010

WARNA AURAKU

Aura Warna yang sesuai untuk Anggara Carey adalah : Green. Berikut ini adalah analisis sifatnya : Mu...dah adaptasi dan bergaul dengan orang baru. Bukan prinbadi yang pemalu, namun terkadang ucapannya bisa melukai hati orang lain. Suka sekali diperhatikan dan disayang kekasihnya, meskipun banyak individu yang terlahir dengan aura warna hijau ini memilih tetap single dan menunggu orang yang tepat.